BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahukah kamu
bahwa di dalam tubuh terdapat lebih kurang lima liter darah yang mengalir tiada
henti? Darah adalah sungai kehidupan dalam tubuh kita. Jika kita kehilangan
banyak darah, maka nyawa kita akan terancam, bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Darah mempunyai banyak fungsi vital, mulai dari sebagai “kendaraan”
hormone, nutrisi, oksigen, hingga limbah metabolism. Darah juga berfungsi
sebagai antibody dalam tubuh. Apabila aliran darah ke otakmu terganggu, dalam
sepuluh detik kamu akan pingsan.
Darah
dapat dikatakan sebagai unit fungsional seluler pada manusia yang berperan
untuk membantu proses fisiologis. Darah terdiri dari dua komponen utama yaitu
plasma darah dan sel-sel darah. Jika kita berbicara dengan darah, pasti kita
akan berpkir dengan penggolongan darah. Golongan
darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen
warisan
pada permukaan membran sel darah merah.
Hal ini disebapkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat
dan protein
pada permukaan membran sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah
yang paling penting adalah penggolongan ABO
dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia
ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen
selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah
dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi
imunologis yang berakibat anemia hemolisis,
gagal ginjal,
syok, dan kematian.
Dalam makalah ini akan membahas tentanga penggolongan darah secara terperinci
berdasarkan sistem penggolongan darah ABO.
B. Tujuan Penelitian
Mempelajari dan memahami tentang penggolongan darah.
BAB
II
Penelitian
A.
Alat
dan Bahan
-
Lanset
-
Kapas
-
Tusuk
gigi
-
Kaca
objek
-
Ember
kecil
-
Serum
anti-A, anti-B dan anti-AB
-
Alkohol
70%
-
Gel
B.
Cara
kerja
1. Bersihkanlah ujung jari tanganmu
yang telah dibersihkan dengan alcohol
2. Tusuklah ujung jari tanganmu
menggunakan langset yang telah dibersihkan dengan alcohol.
3. Teteskan darah pada kaca objek,
kemudian berilah tetesan serum anti A pada tetesan darah lingkaran A, serum anti B pada tetesan darah lingkaran B
dan serum anti AB pada lingkaran darah C
4. Aduklah darah yang telah diberikan
anti serum dengan menggunakan tusuk gigi.
5. Amati setelah 5 menit apakah
terjadi penggumpalan atau tidak,
6. Tentukanlah golongan darahmu.
a. Jika darah di lingkaran A
menggumpal , C menggumpal dan di B tidak, golongan darahmu adalah A.
b. Jika darah di lingkaran A tidak
menggumpal dan di B serta C menggumpal, golongan darahmu adalah B.
c. Jika darah di lingkaran A, B dan C
menggumpal, golongan darahmu adalah AB.
d.Jika
darah di lingkaran A, B dan C tidak menggumpal, golongan darahmu adalah O.
C.
Tabel
Hasil Penelitian
Lingkaran Darah
|
Anti-A
|
Anti-B
|
Anti-AB
|
A
|
Tidak Menggumpal
|
-
|
-
|
B
|
-
|
Menggumpal
|
-
|
C
|
-
|
-
|
Menggumpal
|
B
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan , golongan darah yang diketahui adalah golongan
darah B. Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen
dan antibodi
yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
- Individu dengan golongan darah A memiliki sel
darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang
dengan golongan darah hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A atau O.
- Individu dengan golongan darah B
memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan
antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan
golongan darah B hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah
atau O.
- Individu dengan golongan darah AB memiliki sel
darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi
terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB
dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan
disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB
tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB.
- Individu dengan golongan darah O memiliki sel
darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Sehingga, orang dengan golongan darah O dapat mendonorkan darahnya kepada
orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal.
Namun, orang dengan golongan darah O hanya dapat menerima darah dari
sesama O.
Secara
umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di
beberapa negara seperti Swedia
dan Norwegia,
golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen
B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B,
golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia.
Ilmuwan
Austria, Karl Landsteiner, memperoleh
penghargaan Nobel
dalam bidang Fisiologi
dan Kedokteran
pada tahun 1930
untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO.
Untuk
lebih memahami tentang penggolongan darah sistem ABO perhatikan tabel berikut.
No
|
Golongan Darah
|
Keterangan
|
1
|
A
|
Apabila di dalam sel darah
seseorang mengandung aglutinogen A dan serumnya mengandung aglutinin β
sehingga dapat dirumuskan (A, β ).
|
2
|
B
|
Apabila di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen
B, sedangkan dalam serumnya terdapat aglutinin αsehingga
dirumuskan (B, α )
|
3
|
AB
|
Apabila di dalam sel darah
seseorang terdapat aglutinogen A dan B, sedangkan di dalam
serumnya tidak mengandung aglutinin, sehingga dapat dirumuskan (AB,–)
|
4
|
O
|
Apabila di dalam sel darah seseorang tidak terdapat
aglutinogen sedangkan dalam serumnya mengandung aglutinin α dan β sehingga
dapat dirumuskan (-, α, β ).
|
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Golongan
darah adalah hasil dari
pengelompokan darah berdasarkan ada atau tidaknya substansi antigen pada
permukaan sel darah merah (eritrosit). Antigen tersebut dapat berupa
karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid.
Golongan darah
manusia bersifat herediter, dan sangat tergantung pada golongan darah kedua
orang tua manusia yang bersangkutan. Saat ini sudah dikenal puluhan sistem
golongan darah, namun sistem yang paling umum dikenal di dunia hanya ada
beberapa. Di antaranya adalah sistem ABO yang diperkenalkan Karl Landsteiner
(1868-1943) pada tahun 1903, sistem Rhesus yang diperkenalkan Landsteiner juga
pada tahun 1937, dan sistem MNS (sekretor dan nonsekretor).
B. Saran
Dengan diketahuinya
golongan darah kita, sebaiknya kita bisa berperan dalam proses transfusi darah
khusunya sebagai pendonor. Dengan mentrasfusikan darah,
kita dapat membantu orang yang membutuhkan darah sesuai dengan golongan
darah yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
www.
wikipedia.com
Aryulina Diah dkk. 2007. Biologi SMA dan MA kelas XI. Jakarta:
Erlangga
Maryati Sri dkk. 2007. Biologi SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar